Wednesday, May 5, 2021

Jasa Menulis Artikel

 Harga


Artikel Indonesia

1. 10 Artikel 300 kata hanya 60rb saja.

2. 10 Artikel 400 kata hanya 80rb saja.

3. 10 Artikel 500 kata hanya 100rb saja.

4. 10 Artikel 600 kata hanya 120rb saja.

5. 10 Artikel 700 kata hanya 140rb saja.

6. 10 Artikel 800 kata hanya 160rb skoaja.

7. 10 Artikel 900 kata hanya 180rb saja.

8. 10 Artikel 1000 kata hanya 200rb saja. 


Artikel English

1. 10 Artikel 300 kata hanya 130rb saja.

2. 10 Artikel 400 kata hanya 170rb saja.

3. 10 Artikel 500 kata hanya 210rb saja.

4. 10 Artikel 600 kata hanya 250rb saja.

5. 10 Artikel 700 kata hanya 290rb saja.

6. 10 Artikel 800 kata hanya 330rb saja.

7. 10 Artikel 900 kata hanya 370rb saja.

8. 10 Artikel 1000 kata hanya 410rb saja


Order 20 artikel dapat bonus 1 artikel

Saturday, August 29, 2020

3 Tips Penting Untuk Menulis Artikel

3 Tips Penting Untuk Menulis Artikel



Cara dan Panduan Mudah Menulis Artikel Bagus (Lengkap)

Cara dan Panduan Mudah Menulis Artikel Bagus (Lengkap)

Berikut merupakan panduan menulis artikel agar kawan kawan dapat lebih mudah menulis artikel.
Mari simak video berikut.

Friday, August 21, 2020

Manfaat Jus Sayur Untuk Kesehatan




Manusia juga perlu jaga kesehatan melalui olahraga dan juga mengkonsumsi seperti sayur dan buah ,apa jadi nya kita kita mengkomsumsi sayur menjadi jus ,pasti penasaran kan ,jadi silahkan coba dirumah yah.

Jus sayur telah banyak dicoba terlebih lagi di kalangan wanita yang sedang diet.karena manfaat jus ini sangat lah berkhasiat.

Yuk kita cari tau fakta manfaat jus sayur untuk kesehatan

1.Jus sayur segar adalah cara yang baik untuk detoks
Apabila Anda memiliki pola makan yang tidak sehat dan sering merokok. Minum jus sayur yang segar akan membantu tubuh Anda untuk membuang racun-racun dalam tubuh. Air yang terkandung didalamnya dan antioksidan akan membantu membuang racun tersebut dan akan membuat tubuh Anda tetap sehat dan fit.


2.Jus sayur segar akan membantu memperbaiki sistem pencernaan
Jus sayur segar mengandung banyak serat yang akan membantu kerja pencernaan. Selain itu membantu meringankan dan membersihkan saluran pencernaan. Serat juga membantu perut Anda kenyang lebih lama. Jadi ini sangat membantu program diet Anda

3.Meningkatkan proses metabolism
Anda tidak perlu mengkonsumsi 10 wortel saat sarapan atau makan siang. Namun Anda cukup membuat jus wortel yang ditambahkan jahe dan seledri untuk menambah rasa. Jahe bagus untuk pencernaan. Selain itu juga membantu meningkatkan proses metabolisme dalam tubuh.

4.Merupakan sumber nutrisi yang baik
Tak peduli sebaik apapun cara Anda memasak, risiko kehilangan nutrisi dari makanan tetap akan terjadi. Namun saat Anda membuat jus, nutrisi dari sayuran tetap ada. Beberapa sayuran adalah sumber nutrisi yang baik untuk menjaga Anda tetap sehat.

5.Membantu menurunkan berat badan
Kelebihan jus sayur segar yang lain adalah membantu menurunkan berat badan dengan cepat. Untuk Anda yang memiliki masalah pencernaan mungkin tidak perlu mengkonsumsi jus sayur segar terlalu kental, Anda dapat mencampurnya dengan air.  Segera buat jus sayur segar,nikmati rasanya dan dapatkan manfaatnya.

From: catatanhutapea. xyz

Monday, August 17, 2020

Peran Pemuda Dalam Mengisi Kemerdekaan

Sumber: Kompasiana. com

Oleh: Budi Haryanto

Tanggal 17 agustus merupakan hari dimana bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke 75 Th di tahun ini. Pemuda dan pemudi sebagai agent of chance penerus bangsa bagaimana  bisa mengisi dan merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan negara indonesia.

 Yang mana sebuah kemerdekaan perjuangan ini diperoleh melalui hasil keringat tenaga darah dan air mata. Sebuah proses perjalanan yang panjang dan perjuangan tersebut tidak terlepas dari hasil kerja keras serta doa  dari para pahlawan dalam cita-cita mulianya merebut  kemerdekaan dari para penjajah.

Dengan dimaknai secara mendalam dan dilanjutkan oleh para pemuda dan pemudi sebagai  generasi penerus bangsa sebagai agent of change dan sudah menjadi kewajiban Pemuda sebagai generasi penerus bangsa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal sifatnya positif.

Sehingga tak lup pula kita akan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan  dengan susah payah melalui perjuangan dalam mempertaruhkan jiwa dan raga. Pemuda harus mengaplikasikan serta mereflesikan kembali nilai-nilai kemerdekaan dengan cara banyak mempelajari serta sadar akan betapa pentingnya sebuah proses dalam pendidikan.

Pendidikan menjadi salah satu tolak ukur yang utama dalam keberhasilan serta besarnya suatu negeri. Dengan adanya pendidikan pemuda dan pemudi mendapatkan wawasan serta pengetahuan yang sangatlah berpotensi melahirkan sebuah karya-karya nyata dan teknologi serta inovasi yang sangat berperan penting di era saat ini.

Tak lupa pula menumbuhkan rasa semangat juang  45 yang menggelora demi memajukan bangsa dan negaranya. Indonesia ialah suatu negara yang kaya akan berbagam macam suku, bangsa, budaya serta bahasa. Hingga Keanekaragaman ini lah yang melahirkan rasa cinta akan sesama menjadi  sebuah persatuan adanya.

Sunday, August 16, 2020

Refleksi Hari Kemerdekaan di Tengah Pandemi

Sumber: Suara. com

Oleh : Muh.Taufiqul Hakim (Pascasarjana UMI)

Kita semua tau pandemi ini sudah berjalan selama kurang lebih 5 bulan terhitung dari akhir bulan april 2020,  banyak dari kita rakyat indonesia yang sangat terdampak akibat pandemi yang sangat membatasi diri keluar dari rumah untuk beraktifitas seperti sedia kala.

Tak jarang ada yang terpaksa di rumahkan bahkan di PHK karna perusahaan tak sanggup lagi membayar gaji atau upah dari karwannya.

Di tengah pandemi ini, pasti akan ada sedikit yang berbeda dalam merayakan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia.

Peringatan Hari Ulang Tahun RI yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus selalu memberikan kesan tersendiri.
Karna di tanggal tersebut masyarakat Indonesia selalu mengisi hari kemerdekaan dengan membuat berbagai kegiatan, seperti upacara bendera & mengadakan perlombaan untuk anak-anak hingga orang dewasa seperti lomba balap karung, makan kerupuk, hingga panjat pinang tentunya

Namun sayang, hampir kemungkinan perlombaan tersebut berpotensi ditiadakan. Karna adanya protokol kesehatan yang mengharuskan kita untuk menjaga jarak & tidak berkerumun.

Oleh karna itu masyarakat dihimbau agar dapat melaksanakan lomba secara virtual di tengah masa pandemi ini. Atau bisa menyaksikan perlombaan tradisional 17-an secara virtual.

Saya berharap semoga dengan cara ini tidak melunturkan semangat & euforia hari kemerdekaan itu sendiri karna pada hakikatnya kita telah merdeka dari penjajah berkat pahlawan kita terdahulu, Dirgahayu Indonesia!!!

Saturday, August 15, 2020

Tips Meningkatkan Gairah Suami Istri Agar Tetap Mesra


Hubungan rumah tangga yang didasarkan cinta dan kemesraan tentu jauh dari pertengkaran. Keharmonisan tetap terjaga bahkan berpotensi tetap langgeng hingga usia tua. Karena itu akan dijelaskan tips meningkatkan gairah suami istri agar tetap mesra.


Untuk meningkatkan gairah tidak cukup dengan berhubungan intim di atas ranjang saja. Ada beberapa faktor lain yang bisa membuat kemesraan di ranjang dan di hubungan sehari-hari tetap terjaga. Ini dia tips yang dimaksud:


1. Makan Malam Romantis


Jika ingin gairah bercinta semakin mesra coba ajak pasangan makan malam romantis sebelum berhubungan intim. Jika ingin menghemat budget bisa masak sendiri di rumah atau makan di resto kecil-kecilan.


Jika tips ini dilakukan dijamin gairah pasutri akan semakin meningkat. Bukan tidak mungkin pasangan sendiri yang akan mengajak untuk naik ranjang. Sungguh potret rumah tangga yang indah.


2. Ucapkan Rayuan Lirih pada Telinga


Jika sedang ingin bermanja tetapi pasangan sedang tidak bergairah coba ucapkan rayuan manja di telinga pasangan. Lirih saja yang penting jujur dan menyenangkan. Pasti, si dia akan klepek-klepek.


Rayuan yang diucapkan tidak perlu yang muluk-muluk. Tidak usah seperti penyair yang menyenandungkan satu bait puisi picisan yang ujung-ujungnya si pasangan menyangka rayuan lebai.


Ucapkan saja kata “aku cinta kamu”, “hari ini kamu kok cantik banget say”, “duh ayu-nya istriku ya”, dan rayuan yang semacamnya. Dijamin deh pasangan tidak akan menolak diajak untuk bercinta.


3. Membelai Rambut Pasangan


Tips meningkatkan gairah suami istri yang ketiga adalah membelai rambut pasangan. Aktivitas ini biasanya disukai para istri. Sebab rambut tidak hanya mahkota tetapi juga lambang feminitas.


Beruntunglah pria yang memiliki istri berambut panjang. Karena tips untuk meningkatkan gairah-nya sangat mudah. Belai saja rambutnya apalagi jika disertai dengan rayuan manja.


Jika tips ini dilakukan terus menerus dijamin rumah tangga akan semakin mesra. Kemarahan istri pun akan reda asalkan si suami memperlakukan dengan baik dan ikhlas dari hati yang paling dalam.


4. Bercinta dengan Perlahan


Tidak dimungkiri berhubungan seksual di ranjang adalah penyebab kemesraan rumah tangga. Namun tidak semua kemesraan mahligai disebabkan oleh hubungan seksual. Artinya sekalipun tidak terlalu berpengaruh hubungan seks tetap harus dijaga dengan baik.


Termasuk melakukannya dengan lembut dan perlahan-lahan. Pastikan pasangan tidak merasa kesakitan akibat tindakan yang brutal dan kasar. Toh pasangan akan tetap digauli selama masih terikat suami istri. Maka perlakukan ia dengan lembut dan mesra.


5. Cipika Cipiki Saat Bepergian


Cara meningkatkan gairah suami istri agar semakin mesra yang terakhir adalah melakukan “cipika cipiki” saat akan bepergian. Terutama ketika suami akan pergi ke kantor atau istri akan pergi arisan.


Selain mencium tangan jangan lupa juga mencium pipi kanan dan kiri pasangan. Semarah apapun terhadap pasangan aktivitas ini harus tetap dipelihara. Dijamin jika ini dilakukan dengan rutin tidak mungkin ada orang ketiga di dalam rumah tangga.


Demikian penjelasan singkat tentang cara meningkatkan gairah suami istri agar tetap mesra. Semoga bisa menjadi pengetahuan terutama untuk pasutri. Jika masih belum punya lebih baik berpuasa daripada berzina yang dosanya tidak terampunkan. (Ags)

Friday, August 14, 2020

75 Tahun Bonus Demografi dan Transformasi Zaman

Sumber: NU Online
Oleh : Rival Aqma Rianda (Wasekjend Internal DPP GMNI)


1945 Tahun yang lalu atau kini yang berusia 75 tahun hampir separuh sudah perjalanan Indonesia Merdeka dalam menuju satu abad nanti. Angka yang begitu tidak singkat bukan semata-mata tanpa adanya dari dedikasi perjuangan para pahlawan pendiri bangsa terlebih dahulunya memperjuangankan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia atas nama kedaualatan negara saat itu. Melainkan atas nama jati diri, kehormatan di hadapan penjajah sebagai bangsa besar dan bukan bangsa tempe hal itu seperti yang di sampaikan oleh Soekarno pada saat Pidato Kemerdekaan 17 Agustus 1963.


 "Kita bangsa besar, kita bukan "bangsa tempe", kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tapi merdeka, daripada makan bestik tetapi budak. Tradisi Bangsa lndonesia bukan "tradisi tempe". 

Kita dizaman purba pernah menguasai perdagangan di seluruh Asia Tenggara, pernah mengarungi lautan untuk berdagang sampai ke Arabia atau Afrika atau Tiongkok.

Hal ini menandai bahwa salah satu bukti obor kesetiaan rakyat terhadap Bangsanya sendiri sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air, rakyat, bangsa dan negara. Jikalau Soekarno cintanya abadi terhadap Indonesia di ruang diplomasi geopolitik, demikian ketulusan dan kejujuran hatta mencintai Indonesia dan Jenderal Sudirman sebagai panglima perang gerliya kala itu. Satu-kesatuan terus di menangkan dalam masa melawan penjajah, menghilangkan kooptasi identitas suku, agama, dan simbolisasi fanatisme.

Kini kehadiran generasi menjadi penting dalam proses pilar pembangunan manusia yang unggul dan maju dalam masa untuk memenangkan zaman. Instrumen gerakan anak-anak muda akan menjadi jawaban untuk kita semua di tahun 2030-2040 akan datang yang dimana Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi. Empat pilar Pembangunan Indonesia pada tahun 2045 nanti yakni pembangunan manusia dan penguasaan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, serta ketahanan nasional.

75 Tahun hari ini Indonesia Merdeka selalu kita peringati sebagai buah dari warisan para pahlawan dan leluhur kita, meskipun setiap keadaan zaman selalu dinamis dalam merayakan kemerdekaan, hari ini kita merayakan kemerdekaan tersebut di tengah-tengah keadaan yang kurang baik bagi Indonesia yang terancam Covid-19. Namun tidak sedikit menyurutkan spirit dan optimisme kita sebagai bangsa yang besar dan yang gandrung akan terhadap cinta tanah air.

Kini kesempatan dan tantangan terus hadir di hadapan generasi muda, selain teknologi yang terus mengupgrade kemajuannya yang mampu meremoti pengandalian hidup manusia dan aktivitas sosial lainnya, kini percepatan dan pertumbuhan ekonomi menjadi skala prioritas pemerintah untuk mengembalikan paket kebijakan ekonomi nasional. Paket kebijakan itu salah satunya adalah program Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan program Exit Strategy berupa pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan baru.

Bonus Demografi dan Tantangan Indonesia Menuju Satu Abad

Tahun 2030-2040 Indonesia akan masuk di dalam fase pertumbuhan ekonomi di usia produktif yang kita tandai sebagai Bonus Demografi. Tidak bisa di pungkiri hal itu menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Bangsa Indonesia dalam mempersiapkan sejumlah format konektivitas aksi dalam menghadapi peningkatan dan percepatan pertumbuhan pembangunan ekonomi tersebut. Indonesia yang akan mengalami gelombang masa bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif kisaran (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia yang tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dengan terus memasifkan skema dalam pemanfaatan peluang ekonomi global dalam momentum Bonus Demografi, adapun langkah-langkah strategis yang terus di gaungkan Pemerintah yakni peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta keterlibatan semua elemen masyarakat baik dalam mentransformasikan secara gerakan politik, ekonomi, dan sosial.

 Penting kiranya Bonus Demografi ini menjadi tantangan serius bagi Bangsa Indonesia, keoptimisme harus menjadi satu-satunya jiwa kepribadian Bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh Bangsa lain dalam menghadapi arus gelombang baru ekonomi. Mengenal penduduk usia produktif ini diprediksi akan mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan sebesar 297 juta jiwa, kembali mendiskripsikan bahwa ½ dari jumlah penduduk tersebut adalah di dominasi oleh generasi muda.

Saat ini Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi di berbagai sektor dalam menghadapi dampak atas peristiwa Covid-19. Bencana Non-alam ini hampir meruntuhkan energi kehidupan rakyat Indonesia secara merata tidak memandang kelas pekerja. Setelah lamanya 3 bulan harus di penjara di dalam rumah, di larang bekerja dan beraktivitas, dan di anjurkan Work From Home (WFH).

Stimulus ekonomi terus di genjarkan dalam membangun kembali kekuatan dan kebangkitan ekonomi rakyat lewat Program Kartu Pra Kerja untuk 5,6 juta peserta dengan total anggaran Rp 20 triliun dengan total batuan sebesar Rp 3,55 juta, kemudian ada Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Bantuan Sosial Tunai (BST) adalah bantuan yang bersumber dari Kementrian Sosial Republik Indonesia yang akan diberikan kepada masyarakat berdasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Adapun masyarakat calon penerima BST maupun BLT akan menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600.000,00 per kepala keluarga setiap bulannya selama tiga bulan. Sehingga total bantuan yang diterima per keluarga adalah Rp 1.800.000,00.

Disamping itu Presiden Joko Widodo menggelontorkan anggaran dalam mengatasi Covid-19 melalui APBN 2020 sebesar Rp 405,1 triliun. Besaran anggaran tersebut ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Stabilitas Perekonomian di masa pandemi corona. Total anggaran tersebut salah satunya akan dialokasikan untuk kebutuhan belanja di sektor kesehatan sebesar Rp 75 triliun.

Selain itu, dari total anggaran Rp 405,1 triliun tadi, sebesar Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sisanya, Rp 110 trilliun, akan dialokasikan untuk perlindungan sosial dan 150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional termasuk restrukturisasi kredit dan penjaminan dan pembiayaan dunia usaha khususnya terutama UMKM.

Maka melayani generasi menjadi instrumen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan Indonesia yang kita cita-citakan bersama. Anak - anak muda adalah satu aset saat ini, kini dan mendatang. Transformasi ide dan gagasan untuk kemajuan bangsa merupakan salah satu kunci utama dalam mendorong siklus perubahan pembangunan dan kebaikan untuk Indonesia yang akan datang khususnya dalam menyambut Bonus Demografi di tahun 2030-2040.

Tuesday, August 11, 2020

Tata krama Terhadap Ilmu, lni Penjelasannya

Di dalam Kitab Tanbihul Muta'Allim disebutkan Tata Krama terhadap Ilmu ada 11 yaitu :

1.Bersungguh sungguh dalam menuntut Ilmu.
Keberhasilan seorang murid tidak bisa diperoleh dengan tanpa jerih payah. Barang siapa  tidak mau merasakan pahit (hina) dalam belajar di waktu yang singkat, maka akan merasakan hinanya kebodohan selamanya.

2.Mengerti apa yang disampaikan guru.
Seorang murid dituntut untuk mengerti bahasa dan makna ilmu yang disampaikan gurunya. Setelah itu harus menghafalkannya dengan sungguh sungguh, dengan begitu akan muncul kepahaman terhadap ilmu. Seseorang murid yang menulis dan mendengarkan guru, tapi tidak memahami ilmu, maka sia sia, karena tidak akan mendapatkan keberkahan ilmu.

3.Sering bermusyawarah dengan guru.
Maksudnya jangan sampai jauh dari guru, karena hanya dengan sering bemusyawarah dengan guru, ilmu akan abadi.

4. Menghafalkan secara bertahap.
Dalam menghafalkan pelajaran, murid tidak boleh secara borongan atau tergesa gesa. Murid yang menghafal dengan tergesa gesa akan mengakibatkan hafalan mudah hilang dan membuang tenaga saja.

5.Manajemen waktu dan tempat.
Dengan pengaturan waktu dan tempat yang baik, memudahkan seorang murid untuk menggapai sukses.Serta juga murid harus mampu melawan rasa malas dalam belajar.

6. Memperbanyak belajar dan hafalan di malam hari. Dikarenakan kunci keberhasilan Ulama Salaf adalah dengan banyak belajar dan menghafal diwaktu sepertiga malam terakhir.

7. Tidak boleh berpindah pelajaran sebelum menguasai dan tidak meremehkan dalam menghafalkan pelajaran.

8.Tidak boleh malu dan sombong dalam belajar.
Maksudnya kewajiban murid adalah belajar sepanjang waktu.Bahkan kepada orang yang lebih muda dalam sisi nasab ataupun usianya, selama itu adalah guru, maka tetap wajib untuk belajar kepadanya.
Karena ibarat ilmu adalah air, dimana akan mengalir dari tempat yang tinggi, ke tempat yang rendah.
Guru adalah sumber ilmu (hulu) yang akan mengalirkan ilmunya ke murid (hilir), tidak akan memperoleh ilmu, murid yang sombong (tinggi hati).

9.Niat menuntut ilmu dengan ikhlash.
Dalam mencari ilmu, tidak boleh niatnya ingin mendapatkan dunia, seperti jabatan dan ingin dipuji manusia.Barang siapa yang niat mencari ilmu karena dunia, maka tidak akan pernah mendapatkan bau wangi surgawi.

10. Tidak boleh dalam mencari ilmu digunakan untuk debat kusir dan pamer serta untuk merendahkan orang lain.

11. Harus langsung mengamalkan Ilmu yang telah didapat, terutama Ilmu Syariat dan Ilmu Tata Krama.
Zakat ( pembersih ) Ilmu adalah dengan mengamalkan ilmu dan juga menjadi sebab mudah hafalnya seorang murid.Dan bagi orang yang telah berhasil, wajib mengamalkan ilmunya walaupun satu ayat, dengan ikhlash karena Allah.


Ayoeb Taufani Zaman 
PonPes Khomsani Nur

Tuesday, June 30, 2020

Menulis Itu Mudah, Asal Banyak Membaca


Menulis adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Karena segala macam unek-unek di otak bisa teraktualisasikan pada sebentuk tulisan yang menarik. Terkadang ini juga menjadi penyebab pikiran lebih tenang. 

Ilustrasi di atas tidak salah sekalipun tidak 100% benar. Karena faktanya masih banyak orang yang merasa kalau menulis adalah aktivitas yang sangat membosankan. Bahkan tidak jarang menulis melahirkan rasa marah dan jemu. 

Bagi kalangan tertentu ini menjadi fakta yang tidak bisa dibantah. Terutama bagi mereka yang pas di tengah menulis malah kehabisan bahan. Akibatnya komputer ditinggalkan atau kertas disobek lalu dibuang ke tempat sampah. 

Menulis Itu Butuh Bahan Tulisan

Menulis membutuhkan bahan tulisan. Namun tidak perlu melakukan riset kalau hanya untuk menulis, karena kalimat yang tertanam di otak juga bisa dijadikan sebagai bahan menulis. Artinya apapun teknik pengambilan bahan, aktivitas menulis tetap membutuhkannya. 

Apa yang akan dituliskan ke kertas atau diketik ke komputer jika tidak ada bahan yang akan ditulis? Maka dari itu, teknik sederhana untuk menulis adalah menuliskan kembali kalimat-kalimat paradigmatik yang muncul di otak. 

Pertanyaan sederhananya adalah bagaimana cara merangkai informasi di dalam otak?

Membaca Itu Syarat Menulis, Maka Membacalah

Jika ingin menulis pastikan sudah membaca terlebih dahulu. Dijamin, sekali membaca, apapun buku yang dibaca pasti menulis jauh lebih mudah karena sudah ada kalimat paradigmatik di dalam benak. 

Fase berikutnya adalah tergantung penulis apakah akan menuangkan bahan tersebut ke dalam tulisan atau tidak. Ini berhubungan dengan kebiasaan sekaligus tanggapan terhadap pentingnya menulis, sekalipun mood dan mental juga memengaruhinya. 

Ada adagium “penulis yang baik adalah pembaca yang baik”. Karena sejatinya memang tidak mungkin bisa menghasilkan tulisan yang bagus jika si penulis tidak rajin membaca. Yang ada isi tulisan monoton yang berefek pada malasnya pembaca untuk membaca. 

Membaca Itu Indah, Maka Tuliskan Keindahannya

Membaca adalah satu aktivitas yang sangat indah. Karena sekali membaca satu paragraf saja dari sebuah tulisan, akan muncul ribuan informasi yang bisa diambil lalu disimpan di dalam otak. 

Selanjutnya silakan keluarkan kembali informasi tersebut ke dalam bentuk tulisan. Pastikan sebelumnya buku ditutup terlebih dahulu supaya ada retorika khas yang muncul di dalam tulisan yang sedang dituliskan. 

Oh iya, membaca juga bisa dijadikan sebagai sarana pembuka wawasan. Artinya ada keterkaitan dialektika di dalam otak yang bisa dijadikan sebagai bahan tulisan jika di tengah-tengah aktivitas, kesulitan untuk menemukan bahan sebagai pelanjut naskah. 

Ini pula yang menjadi alasan mengapa tidak ada pembatasan judul jika sudah dihubungkan dengan aktivitas membaca. Artinya silakan membaca semua genre bacaan karena yang terpenting bukan isinya melainkan keterbukaan cakrawala berpikir yang dihasilkan. 

Menulis dan Membacalah, Karena Hidup Wajib Bermakna

Pastinya semua orang di dunia ini ingin bermakna pada orang lain. Maka dari itu pastikan sebelumnya harus bermakna untuk diri sendiri. Salah satunya dengan tidak membiarkan logika dan pengalaman diri hilang begitu saja.
Maka dari itu tuangkan segala bentuk temuan ke dalam bentuk tulisan. Hidangkan informasinya untuk diri sendiri kalau itu murni pemikiran dan pengalaman diri yang patut dituliskan. Setelah itu kirimkan hasilnya sebagai pesan paradigmatik kepada orang lain. 

Terakhir, kembali kalimat motivasi dihaturkan “Membaca Itu Indah, Maka Tuliskan Keindahannya”. Mari menjadi penulis hebat bukan untuk orang lain, minimal sebagai penghargaan untuk diri sendiri sebagai insan yang “hidup” dalam arti yang sebenarnya. 


Kontributor: (Ags)

Saturday, May 30, 2020

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Menulis


Kurang lebih dua bulan sudah secara resmi pemerintah mengeluarkan kebijakan Physical Distancing sebagai upaya memutus Pendemi Covid-19. Ya, sebuah virus yang konon katanya berasal dari salah satu hewan liar, Kelelawar.

Bencana Internasional ini turut membawa pengaruh diberbagai sektor, baik itu pendidikan, ekonomi dan sosial.

Dalam kesempatan ini penulis akan menyoroti dari segi sosial, yang mana Physical Distancing atau pembatasan jarak sosial maupun fisik dalam berinteraksi. Misal pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Kebijakan #dirumahaja, dll.

Hal ini tentu menciptakan situasi baru yang semula beraktivitas, bekerja, kuliah, sekolah bahkan travelling dengan bebas, kini terhalangi pendemi. Bekerja, belajar dan beribadah dari rumah. Masa perubahan derastis tersebut  berdampak terhadap psikologis seseorang, perasaan “suntuk” dan “terkurung”. Persoalan ini dapat diatasi dengan giat-giat produktif salah satunya menulis. Ya, menulis adalah sebuah petualangan keabadian!. Mari kita ulas secara seksama.




Apa itu menulis?

Secara praktek menulis merupakan suatu kegiatan mencurahkan ide, pemikiran, pendapat, pengalaman bahkan kritikan dalam sebuah kertas maupun media daring baik itu sebuah opini/artikel, puisi, kajian bahkan sebuah risalah. Kegiatan menulis adalah wahana bermain isi kepala atas apa yang dilihat dan didengar atas sesuatu yang terjadi sekarang lalu bergulat dalam ruang imajinasi menciptakan pendapat yang ideal menurut rasio (akal sehat) diri sendiri.

Seasli-aslinya penulis ialah yang mengutarakan pendapat tanpa harus meng-copy tulisan orang lain. Meski terkadang perspektif atau pernyataan dari orang lain diperlukan dalam sebuah tulisan hanya bersifat pembanding bukan mengkooptasi. Menulis juga bisa menjadi sebuah perenungan akan diri sendiri, berbicara dengan diri sendiri atas situasi kedepan yang diharapkan.

Menjadi seorang penulis tentu memiliki sebuah prinsip “Kenali diri sendiri, fenomena depan mata, olah isi kepala“. Karena energy dahsyat seorang manusia adalah kemampuan berpikir bebas. Atas berpikir bebas tersebut dapat menawarkan sebuah pengetahuan baru melalui analisa kepada khalayak ramai.


Lalu apa orientasi menulis?

Orientasi menulis adalah mencatat keabadian. Dapat kita bayangkan menulis pada hari ini, tulisan tersebut masih dapat terkenang hingga sepuluh, dua puluh tahun kedepan. Artinya ada sebuah cerita yang akan diceritakan kepada anak cucu kita, atas pengalaman dan perjuangan yang telah dilalui. Tidak ada kata terlambat menulis, hanya perkara waktu. 


Apa yang harus dimiliki seorang Penulis?

Kembali kepada pembahasan sebelumnya bahwa menulis itu petualangan keabadian. Orientasi atau motivasi tersebutlah modal dasar seorang penulis. Menjadi seorang penulis bukanlah sulit tetapi persoalan kesabaran. 


Rasa ingin tau yang tinggi

Hal ini berpengaruh dalam memulai perjalanan menjadi seorang penulis, pasalnya dari rasa tersebutlah muncul sebuh pengetahuan baru. Atas sebuah perjalanan atau kondisi yang dapat dilihat secara kasat mata menjadi pemicu muncul pertanyaan-pertanyaan besar dalam kepala.

Selalu mendahulukan dari pertanyaan “bagaimana”. Kemudian untuk menjawab pertanyaan “bagaimana” atas kondisi tertentu yang kita lihat tersebut, muncul sebuah hasrat mencari tau baik dari buku, internet, jurnal dsb. Setelahnya, secara otomatis jaringan-jaringan otak kita akan bekerja dengan sendirinya mengalisa dan berdialektika sehingga menciptakan pola; sebelum terjadi, setelah terjadi dan jawaban/prediksi yang akan terjadi kedepan. Pola tersebutlah menjadi kerangka berpikir sebuah tulisan.


Out of the box

Keinginan keluar dari kotak dapat diartikan terbuka melihat hal baru atau open minded. Salah satu prinsip ini berpengaruh besar terhadap hal apa yang akan kita angkat dalam sebuah tulisan. Pikiran yang terbuka dengan dunia luar dapat menambah wawasan serta pendewasan diri.

Banyak persoalan-persoalan diluar sana yang harus kita gali, yang harus kita ulas dan yang harus  kita temukan jawabannya. Melalui sebuah tulisan kita dapat menawarkan ide dan solusi atas tantangan zaman kedepan, yang dapat menjadi sebuah refleksi kepada khalayak ramai. Artinya, proses penggalian pengetahuan baru tersebut dapat berkelanjutan jika dibaca oleh khalayak ramai.


Keluar dari zona nyaman dan berdiskusi

Menulis adalah memberanikan diri masuk dalam zona tidak nyaman. Contoh sederhana saja, untuk menulis sebuah artikel memakan waktu 2-3 jam mencurahkan isi kepala. Proses berpikir panjang ini tentu menguras tenaga. Pertanyaannya apa orientasi kita dalam menulis? Jawaban inilah yang akan membuat kita berani keluar dari zona nyaman. Kemudian giat dalam ruang-ruang diskursus memiliki pengaruh dalam perkembangan pengetahuan kita. Jangan mau menjadi “katak dalam tempurung”, menutup diri dengan orang-orang baru.

Kemampuan menulis kita akan berkembang seiring berjalannya; perjalanan hidup, dunia dan orang baru, kedewasaan, dan lingkungan sekeliling kita. lingkungan yang mengutamakan ruang-ruang diskusi selaras dengan rasa ingin menulis kita.


Tahapan Menulis

Untuk menciptakan sebuah tulisan yang menarik membutuhkan beberapa tahapan. Dalam hal ini saya akan berbagai fase-fasenya. Sebuah tulisan yang baik tentu memiliki dampak baik pula terhadap pembacanya, berorientasi kepada perubahan-perubahan atas fenomena yang terjadi. Tahapan menulis dianalogikan seperti anak tangga yang harus dilalui secara berjenjang dan terstruktur yakni:

- Menemukan topik tulisan yang akan diangkat.
- Membuat outline berupa kerangka tulisan, dari kerangka tersebut berfungsi menciptakan turunan-turunan yang memunculkan kalimat per kalimat.
- Pengumpulan data, teori dan bahan-bahan argumentasi yang logis.

Menulis dan mengembangkan analisa serta pemikiran diri sendiri.
- Penyuntingan, pada tahap ini penulis membaca kembali memperbaiki tulisan yang telah rampung lalu memperbaiki penulisan yang dianggap perlu diperbaiki.
- Publikasi 
Tahap publikasi merupakan tahap akhir yakni menerbitkan tulisan tersebut dalam sebuah media misal; buku terbitan, Koran, majalah, media online, dan sosial media
- Jika gagal, evaluasi lalu coba lagi, coba lagi dan coba lagi.

Tidak ada kata terlambat memulai untuk menulis, ini hanya persoalan waktu dan keberanian. Menorehkan sebuah pemikiran dalam sebuah media adalah menciptakan sebuah sejarah.

Sejarah hidup, sejarah pernah menyampaikan pikiran yang mana sepuluh dua puluh tahun kedepan dapat dinikmati kembali oleh anak cucu kita. Seperti salah satu tokoh sastrawan mengatakan “Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian“ Pramoedya Ananta Toer.



Kontributor: Reinhadt P Antonio, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi, Salah Satu Penulis Buku Antologi Indonesia Bersuara, dan Mentor di media jejaring Intipkuliah.com
Loading...